Benarkah Rekber Menjamin Kepuasan Penjual?

http://jualanlakubanget.blogspot.com/2014/12/benarkah-rekber-menjamin-kepuasan.html
Bagi Anda yang sering bertransaksi daring (online), mungkin sudah tidak asing dengan istilah rekber. Namun, bagi yang belum pernah dan baru akan bertransaksi online, mungkin masih belum familiar dengan istilah rekber. Rekber adalah akronim dari rekening bersama. Sistem transaksi yang melibatkan pihak ketiga di antara penjual dan pembeli. Cara transaksi ini merupakan adaptasi dari sistem escrow yang lebih dulu mencuat di luar negeri.

Munculnya sistem rekber dipicu dari maraknya tindak penipuan online yang menyebabkan para pengguna internet enggan untuk membeli barang secara online. Hal tersebut tentu berpotensi menghambat perkembangan industri digital, khususnya e-commerce, di Indonesia. Untuk mewujudkan transaksi yang bebas dari penipuan online, maka muncullah rekber.

Rekber pertama kali muncul di forum jual-beli Kaskus. Sistem ini direkomendasikan oleh banyak pihak. Namun, tidak semua menyukainya dengan alasan kurang efisien. Ya, sistem transaksi rekber memang diperuntukkan bagi penjual dan pembeli yang terpisah jarak begitu jauh sehingga tidak memungkinkan untuk bertemu dan bertransaksi secara langsung.

Sayangnya, belakangan sistem ini disebut memiliki kelemahan. Jika rekber melindungi pembeli dari penjual yang licik. Lantas, siapa yang melindungi penjual jujur dari pembeli yang licik? Hal ini kemudian menjadi pertanyaan setelah munculnya beberapa kasus di mana penjual merasa dirugikan terhadap ulah pembeli yang berlindung dan memanfaatkan adanya rekening bersama. Pembeli yang sudah mencoba barang dengan membuka segel, namun tak jadi membeli barang. Hal itu tentu saja merugikan penjual.

Lantas, bagaimana soal kepuasan penjual? Apakah rekber mesti dievaluasi? Cuma para pengelola rekber yang tahu.

Komentar